22 January BLUEMEMORY ...
Pagi hari ketika
kami sedang sarapan pagi, saat itu aku masih duduk dibangku sekolah
dasar ...kami sekeluarga sedang makan pagi bersama dalam satu meja
makan, budaya yang selalu Mama tanamkan dalam keluarga kami, menurut
beliau kita bisa berbagi apa saja dimeja makan (selain berbagi makanan
ya tentunya), tiba tiba tanpa ditanya Mama bilang kalau semalam beliau
mimpi giginya tanggal, Papa yang saat itu juga sedang menikmati makan
pagi berusaha menghibur Mama, kata Papa mimpi itu cuma bunga tidur,
Mamapun berusaha untuk tidak mempedulikan arti mimpinya. Hingga akhirnya
kami berangkat sekolah aku, papa dan kakak laki lakiku ‘Danny’ yang
kebetulan satu sekolah denganku berangkat menggunakan motor papa. Tiba
digerbang sekolah ketika kami turun, kami cium tangan ke papa, papa cuma
diam saja melihat kami lalu kami berjalan masuk kedalam halaman
sekolah, kebetulan halaman sekolah kami cukup luas, jadi jarak menuju
kelas memakan waktu beberapa menit, tiba tiba aku ingin sekali menengok
kebelakang kearah pintu gerbang, ternyata aku lihat disana papa masih
ada disana berada diatas motornya, papa juga melihat kearah kami,
kebetulan Danny kakakku juga menengok kearah papa dan tak lama kemudian
papapun berlalu dengan motornya.
Sekitar jam 9
pagi, tiba tiba saja guruku menyuruh aku pulang bersama kakakku Danny,
kami naik becak bersama ibu guru, aku yang waktu itu masih anak anak
tidak begitu mengerti kenapa aku harus pulang pagi pagi sementara teman
temanku tidak ???tapi aku tidak ambil peduli, aku malah senang bisa
pulang pagi tapi kenapa buguru ikut bersama kami, aku tidak tahu.
Sesampai
dirumah, aku lihat rumahku sudah ramai oleh banyak orang, aku heran ...
ada pesta apa dirumahku ? karena mama dan papa tidak bilang kalau mau
mengadakan pesta pagi ini, aku langsung mencari mama kedalam rumah
karena aku tau papa pasti belum pulang karena motornya tidak ada disana,
ketika aku masuk ke kamar mama, mama sedang ditemani oleh banyak orang,
aku lihat mama menangis sejadi jadinya, aku tidak tahu apa yang mama
tangisi, mama langsung memeluk kami berdua, dan tak lama kemudian aku
dengar suara sirene ambulans datang kerumahku, aku ingin tahu ada apa
gerangan, aku langsung menghambur keluar kamar mama dan sesampainya
diteras depan rumah, aku melihat sebuah peti mati dikeluarkan dari
ambulans tersebut, aku bingung siapa yang ada didalam peti mati itu ?
dan ketika dibuka setelah masuk kedalam rumah, aku melihat papa sedang
terbaring dengan matanya yang terpejam dan senyumnya yang mengembang,
aku baru tau kalau ternyata papa yang ada disana, tapi aku tidak tahu
apa itu artinya meninggal ?
Aku memang menangis tapi
tidak seperti mama yang menangis meraung raung meratapi kepergian
papa,aku malah berlari kerumah salah satu temanku yang bernama Ika yang
kebetulan ayahnya juga telah meninggal, aku malah senang dan bilang ke
Ika kalau papaku juga meninggal , waktu itu aku merasa biasa biasa saja
dan aku baru tau kalau papa meninggal karena kecelakaan sepulang dari
mengantar aku sekolah tadi pagi.
Malam harinya,ketika
aku tidur, aku masih ingat jelas aku bermimpi tentang papa dan itu
adalah mimpi yang pertama dan terakhir tentang papa, aku lihat papa
datang dengan mobil putihnya, bajunya juga putih, papa terlihat
berwibawa sekali, aku hanya melongo melihatnya, kemudian papa mandi dan
berganti baju dengan baju putih juga, aku terus mengikutinya lalu papa
keluar rumah menuju ke mobil putihnya, dari pintu gerbang aku berteriak
memanggil papa “Paaappaaaa !!!! aku ikuuuuutttt !!!!”papa hanya
memandangku dengan senyumnya yang khas dan tanpa berkata apa apa papa
langsung pergi dengan mobil putihnya.
Beberapa
hari kemudian, aku baru merasakan ini yang namanya meninggal, rumahku
sepi, yang ada hanya mama , aku dan Danny kakakku, tidak ada papa yang
selalu duduk didepan televisi sambil aku bedaki wajahnya dan aku kucir
rambutnya yang sedikit, tidak ada papa yang pernah merantai kakiku
karena aku sering pergi bermain setelah pulang sekolah, tidak ada papa
yang selalu memberikan pekerjaan rumah yang harus aku selesaikan sebelum
beliau pulang kantor, tidak ada papa dengan perut buncitnya ... aku
baru menyadari aku kangen kamu, pa ... aku kirimkan surat untuk papa,
aku tau kalau aku sering jahat sama papa, karena aku malu punya papa
yang gendut dengan perut buncitnya, yang rambutnya botak tapi sejujurnya
aku menyayangi papa, kutulis dalam suratku “Biarpun papa gendut, botak,
hitam tapi aku sangat mencintai papa, aku kangen papa” surat itu aku
bikin menjadi pesawat terbang dan kulayangkan keudara dengan harapan
papa bisa menerima suratku itu agar beliau tau kalau aku sangat
merindukan papa ...
Sekarang 30 tahun sudah papa
meninggalkan aku ... 22 January adalah tanggal keramat bagiku karena
ditanggal itu papa meninggalkan aku, I MISS U PA ! aku selalu bangga
mempunyai papa yang seperti papa ‘Samuel Meilianus Davids’ ...
~from yourbeloved little daughter~

Komentar
Posting Komentar