Langsung ke konten utama

Postingan

RENDEZVOUS session 2 chapter 7

Siang itu Jalal akhirnya pulang kerumah, begitu deru suara mobil BMW hitam Jalal masuk ke garasi, Jodha yang saat itu sedang ngobrol dengan Zakira, langsung menghentikan obrolannya "Zakira, suamiku pulang, aku tinggal dulu yaa, kamu selesaikan yang lainnya dulu, okay ?" Jodha bergegas keluar ruang kerjanya untuk segera menyambut suaminya, begitu Jodha turun kebawah dilihatnya Jalal baru masuk lewat pintu samping "Sayang, bagaimana keadaan Nandhini ? apa sudah membaik ?" Jalal langsung tersenyum begitu melihat kecemasan diwajah Jodha "Dia baik baik saja sekarang, dia sudah dalam penanganan yang terbaik, kamu nggak usah khawatir" "Syukurlah kalau begitu, aku sudah sangat khawatir dari tadi, apalagi ponselmu juga susah dihubungi, kamu pasti lupa ngecas ya ?" ujar Jodha sambil menggelanyut manja dilengan Jalal, Jalal hanya tersenyum melihat tingkah istrinya "Iyaa ,,, aku lupa" "Ya udah, sekara
Postingan terbaru

RENDEZVOUS session 2 chapter 6

Siang itu Jalal masih bertahan dirumah sakit, Sambil menunggu hasil test DNA Salim keluar, Jalal mencoba ngobrol dengan salah satu dokter yang menangani kasus Nandhini, Jalal sangat berharap ada sebuah kemungkinan yang bisa diperbuatnya untuk kesembuhan Nandhini "Jalal, kita mungkin masih bisa melakukan kemo ke Nandhini atau bahkan pencangkokkan sumsum tulang belakang" ujar dokter Robert yang saat itu sedang ngobrol bareng Jalal diruang prakteknya "Aku akan coba cari donornya, dok ,,," dokter Robert langsung menggeleng "Rasanya percuma, Jalal ,,, karena harapan hidup pasien sendiri sangat rendah, dia menolak untuk dikemo, dia bilang dikemo itu sakit, dia sudah cukup dikemo selama ini, dia tidak mau lagi ,,, apalagi kamu tahu kan kalau penyakit leukimianya ini sudah stadium 4" sesaat Jalal terpana "Stadium 4 ,,, dok ?" dokter Robert hanya mengangguk anggukkan kepalanya "Dari hasil diagnosis kami, sudah a

RENDEZVOUS session 2 chapter 5

RENDEZVOUS session 2 chapter 5 Di rumah sakit ,,,, Malam itu Jalal memutuskan untuk bermalam di rumah sakit, Jalal ingin menemani Nandhini karena Jalal merasa ada sesuatu yang dirahasiakan Nandhini darinya, Jalal ingin tahu apa rahasia besar itu, Jalal langsung memberitahu Jodha tentang rencananya menemani Nandhini malam ini, paling tidak sampai suami dan anak Nandhini datang dari Sidney, Australia Tengah malam sekitar jam 2 pagi Akhirnya Nandhini tersadar dari pingsannya, kepalanya terasa berat, badannya pun lemas, Nandhini baru sadar kalau dirinya sedang berada di sebuah kamar di rumah sakit, monitor EKG yang memantau denyut nadi, jantung, tekanan darah berada disamping kirinya, sementara tiang tempat botol infus ada disebelah kanannya dengan selang dari botol infusnya yang menjuntai kebawah dan tersambung tepat ke punggung tangan kanannya, sementara hidung dan mulutnya tertutup oleh masker oxygen Nafas Nandhini terasa berat dan dalam, diujung matanya namp