Siang itu Jalal akhirnya pulang kerumah, begitu deru suara mobil BMW hitam Jalal masuk ke garasi, Jodha yang saat itu sedang ngobrol dengan Zakira, langsung menghentikan obrolannya "Zakira, suamiku pulang, aku tinggal dulu yaa, kamu selesaikan yang lainnya dulu, okay ?" Jodha bergegas keluar ruang kerjanya untuk segera menyambut suaminya, begitu Jodha turun kebawah dilihatnya Jalal baru masuk lewat pintu samping "Sayang, bagaimana keadaan Nandhini ? apa sudah membaik ?" Jalal langsung tersenyum begitu melihat kecemasan diwajah Jodha "Dia baik baik saja sekarang, dia sudah dalam penanganan yang terbaik, kamu nggak usah khawatir" "Syukurlah kalau begitu, aku sudah sangat khawatir dari tadi, apalagi ponselmu juga susah dihubungi, kamu pasti lupa ngecas ya ?" ujar Jodha sambil menggelanyut manja dilengan Jalal, Jalal hanya tersenyum melihat tingkah istrinya "Iyaa ,,, aku lupa" "Ya udah, sekara
Siang itu Jalal masih bertahan dirumah sakit, Sambil menunggu hasil test DNA Salim keluar, Jalal mencoba ngobrol dengan salah satu dokter yang menangani kasus Nandhini, Jalal sangat berharap ada sebuah kemungkinan yang bisa diperbuatnya untuk kesembuhan Nandhini "Jalal, kita mungkin masih bisa melakukan kemo ke Nandhini atau bahkan pencangkokkan sumsum tulang belakang" ujar dokter Robert yang saat itu sedang ngobrol bareng Jalal diruang prakteknya "Aku akan coba cari donornya, dok ,,," dokter Robert langsung menggeleng "Rasanya percuma, Jalal ,,, karena harapan hidup pasien sendiri sangat rendah, dia menolak untuk dikemo, dia bilang dikemo itu sakit, dia sudah cukup dikemo selama ini, dia tidak mau lagi ,,, apalagi kamu tahu kan kalau penyakit leukimianya ini sudah stadium 4" sesaat Jalal terpana "Stadium 4 ,,, dok ?" dokter Robert hanya mengangguk anggukkan kepalanya "Dari hasil diagnosis kami, sudah a